Materi pertama hari ini berupa
Pengantar Nilai-Nilai Kebangsaan Indonesia yang dibawakan oleh Mayjen
TNI (PURN) E. IMAM MAKSUDI seorang Tenaga Profesional Lemhannas RI.
Masyarakat Indonesia
adalah masyarakat yang majemuk dan tinggal terpisah-terpisah.
Pengalaman bersejarah menunjukkan sebenarnya menurut cara
masing-masing daerah-daerah di Indonesia sudah berdaulat secara
wilayah, yaitu berupa kerjaan-kerajaan. Untuk menyatukan perbedaan
itu maka dibutuhkan suatu konsensus. Sehingga ketika ada permasalahan
dapat kembali kepada konsensus.
Nilai kebangsaan adalah
sebuah kecintaan yang ada di dalam diri yang dapat menumbuhkan rasa
kebangsaan. Dan dengan rasa kebangsaan itu menjadi motivasi untuk
mencapai cita-cita.
Ancaman disintegrasi
datang dari latar belakang daerah, agama, politik, jika kembali
kepada konsensus maka Indonesia dapat tetap dipertahankan.
Jadi konsensus ini yang
harus tetap dipelihara.
Adanya perbedaan karena
multikultur dan diperlukan kesetaraan, sehingga perlu saling
menghargai. Karena itu diperlukan nilai-nilai yang dapat diterima.
Nilai yaitu ketika merasakan sesuatu
yang menggugah dan meyakini hal tersebut.
Kemerdekaan dan
Kedaulatan Bangsa diperjuangkan tidak tanpa pengorbanan, karena itu
harus dipertahankan juga dengan pengorbanan.
Menghadapi tantangan
perlu kekuatan moral untuk kobarkan semangat kebangkitan nasional
Memantapkan kekuatan
moral itu dengan sistematis, konsisten dan terukur → Menghasilkan
kebangsaan dan idealisme bangsa → Negara dapat bertahan hidup.
Materi 7
Membangun Kapasitas dan Karakter
Pemimpin Bangsa di Masa Mendatang
Pembicara materi kedua di hari ini adalah Bpk. Imam B. Prasodjo, dosen FISIP UI.
Seorang pemimpin adalah seorang yang dipercaya. Karakter dan
Kapasitas menjadi syarat mutlak sehingga seseorang dapat dipercaya
publik. Kapasitas adalah
kemampuan secara teknis melakukan sesuatu. Sedangkan, karakter adalah
kemampuan yang dapat membuat suatu tindakan atau keputusan.
Konsep kunci dalam topik pembangunan kapasitas dan karakter pemimpin:
Pemimpin
Capacity
Building
Character
Building
Bangsa
Masa
Mendatang
Pemimpin
Pemimpin adalah
seseorang yang memiliki kemampuan menggerakkan orang lain untuk ikut
melakukan suatu kegiatan terencana dengan visi untuk melakukan
perubahan nyata ke arah kehidupan bersama yang lebih baik, yang
dilakukan dengan memberikan motivasi tanpa cara-cara pemaksaan.
Kepemimpinan adalah upaya menggerakkan orang lain untuk ikut serta melakukan kegiatan terencana dengan visi untuk melakukan perubahan nyata.
Anyone can steer the ship, but it takes leader to chart the
course (John C Maxwell, 1998).
Key area focus:
Leader --> Vision
Manager --> Execution
Administrators --> Maintenance
Pemimpin dalam hidup berkebangsaan
Pemimpin Bangsa
adalah seseorang yang mampu menggerakkan rakyat banyak untuk
melakukan kegiatan terencana dengan visi untuk melakukan perubahan
nyata ke arah kehidupan bersama yang lebih baik, sebagaimana
dicita-citakan dalam konstitusi, dan dalam pelaksanaannya dilakukan
secara persuasif-partisipatif bukan secara represif dan
non-partisipatif.
Indonesia adalah
Multicultural Nation State, sebuah modern nation yang terdiri dari
nations (kerajaan-kerajaan) yang terdiri dari berbagai etnis, ras,
agama, kelas, yang terdiri dari berbagai adat istiadat. Seorang
pemimpin di Indonesia harus mengerti pandangan ini. Pemimpin bangsa
harus memiliki empati.
Kapasitas apa yg
diperlukan bagi pemimpin bangsa mendatang?
Karakter seperti
apa yang diperlukan bagi pemimpin bangsa masa mendatang>
Apa tantangan
global yang akan dihadapi?
Apa tantangan
nasional yang akan dihadapi?
Capacity building
Capacity building adalah aktivitas yang bertujuan meningkatkan kemampuan
seseorang/kelompok/institusi secara lebih luas
meliputi Human Resources Development, Organizational Development,
Institutional & Legal Framework Development.
1. Institutional
Capacity Building --> Supaya kerumunan besar Indonesia menjadi
barisan-barisan yang beraturan, bergabung dengan orang-orang lain.
2. Personal Capacity
Building --> Membangun diri tetapi dengan membangun jaringan dengan orang-orang berintegritas lain (Island of Integrity).
Situasi saat ini adalah semakin
tinggi pendidikan seseorang, semakin besar kemungkinan menjadi
karyawan, bekerja bagi orang lain. Tantangannya adalah untuk menjadi
orang yang memiliki usaha sendiri dan membangun.
Setelah mengembangkan diri, apa yang dapat diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan? Harus memberikan sebuah revolusi, bukan ikan dan bukan kail.
Character Building
Karakter yang sangat perlu dikembangkan adalah karakter adil, jujur & bertanggung jawab.
Nation Building
Paham yang perlu dianut:
Civic Nationalism --> Nasionalisme berdasarkan kebangsaan, bukan etnik/religi.
Multiculturalism --> Bangga dengan suku masing-masing namun saling menghargai
Intergroup
Understanding --> Membangun pengertian antar kelompok
Mediation &
Conflict Transformaton --> Membangun suatu sarana dalam memecahkan permasalahan.
Makna Pluralisme
Kebhinekaan Tunggal Ikaan tidaklah sekedar keragaman semata, namun merupakan keterlibatan energetik terhadap keragaman itu. Tujuannya untuk memahami perbedaan anatar berbagai kelompok yang ada.
Tujuan Pendidikan Nasional – mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.
Empat Ranah pendidikan UNESCO: learning to know, to be, to do & to live together.
The Indonesian Dream
Pembentukan Pemerintahan Indonesia didasarkan pada cita-cita untuk:
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk,
Memajukan kesejahteraan umum,
Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Materi 8
Academic Writing: Training Penulisan
Jurnal Internasional
Topik mengenai penulisan ilmiah sangat penting karena calon-clon penerima beasiswa ke depannya akan banyak melakukan penelitian, paling minim adalah untuk kelulusan studi. Pembicara untuk materi ini adalah Bpk. Muhammad
Nasikin, Dosen Teknik Kimia UI, yang telah berhasil mematenkan produk Biopower.
Pertanyaan seputar penelitian dan publikasi:
*Apa pentingnya
menulis publikasi?
Fungsi publikasi adalah untuk menunjukkan pekerjaan yang sedang dilakukan agar tidak ternyata overlap dengan riset milik orang lain.
*Kenapa harus
publikasi ilmiah? Internasional?
Harus ilmiah agar bisa dibuktikan dan memiliki metode, sehingga ketika orang lain melakukan hal yang sama dengan metode yang sama, hasilnya akan sama.
Untuk gelar doktor tulisan harus novelty dan tidak spekulatif.
*Mulai dari mana
untuk menulis publikasi?
Bahan merupakan permasalahan yang ada di sekitar kita. Mulai dengan mengasah kemampuan menulis.
*Seperti apa hasil
riset yang layak dipublikasi?
Hasil riset yang layak dipublikasi adalah yang memiliki unsur novelty atau mengandung hal yang baru. Juga punya arti menyelesaikan masalah dan punya kontribusi pada ilmu. Bagaimana mau tahu sesuatu baru? Harus menulis state of the art untuk memastikan ide riste belum pernah dilakukan orang lain.
*Bagaimana bentuk
tulisan yang layak publikasi?
Tulisan yang bisa diterima dan dapat dimengerti dan benar adalah hal yang baru.
*Jurnal ilmiah yang
seperti apa?
Jurnal yang memiliki index, reviewer/editor 3 negara dan disirkulasikan di beberapa negara.
*Bagaimana
munculnya ide?
Jangan mencari ide terlalu jauh, cari di sekitar
lingkungan kita.
Siklus Ide dan Penelitian
Pemakaian produk --> ditemukan masalah --> dibuat
riset dengan teknologi baru --> menjadi produk baru yang dipakai--> ditemukan masalah dan begitu seterusnya.
Alur riset yang
menghasilkan Novelty
Masalah (perbaikan
teknologi, perbaikan system, dll) → Ide (out of the box) →
Rancangan Riset/Proposal Riset ( riset perlu dilakukan karena ada
masalah yang belum diselesaikan orang lain, riset dilakukan dengan
metode realistis dan sumberdaya memenuhi) → Riset dan Hasil
(menyelesaikan masalah dan berkontribusi terhadap ilmu pengethuan) →
Publikasi (Jurnal/Paten)
Yang penting dari
rancangan tulisan adalah :
Apakah perlu?
Apakah bisa?
Susunan Publikasi Secara Umum:
Judul →
maksimum 20 kata & menggamarkan seluruh pekerjaan yang berisi:
masalah yang diselesaikan, metode penyelesaian dan gambaran hasil
riset.
Ringkasan/Abstrak
→ Biasanya 100-300 kata. Berisi 4 pokok pikiran: masalah yang
harus diselesaikan dari masalah secara umum sampai masalah khusus,
state of the art yang berisi riset terdahulu sampai saat ini, metode
riset yang dipakai, hasil riset.
Pendahuluan/Latar
Belakang → Merupakan perluasan abstrak. Hal yang sulit di bagian
ini: Manggambarkan masalah yang diselesaikan, Menjamin cara
penyelesaian secara ilmiah, Menjamin kebaruan hasil riset.
Metode Riset
→ Bahan, Lat Prosedur, Metode Analisis, Metode Perhitungan.
Hasil &
Pembahasan → Analisis untuk penjelasan fenomena yang terjadi.
Hasil dibandingkan dengan data dan fenomena pada riset sebelumnya
Kesimpulan →
Menyimpulkan hasil riset yang sesuai tujuan dan menjawab hipotesis
Daftar
Pustaka
Latihan 1: Cermati
sebuah paper dan tulis 4 pokok pikiran dari abstrak dan pendahuluan.
Coba memasukkan ide baru untuk ide paper tersebut.
Latihan 2: Cermati
kondisi sekitar anda , temukan masalah yang perlu diselesaikan.
Case Study: Bio
Power