Dalam hari kedua di
program kepemimpinan ini para peserta mempelajari 2 topik yaitu
mengenai pemberantasan korupsi dan perbatasan terdepan NKRI. Terdapat
3 materi yang disajikan. Materi 3 & 4 mendukung topik pertama,
sedangkan materi 5 mendukung topik kedua.
Materi 3
“Masa Depan
Pemberantasan Korupsi di Indonesia dan Pelatihan Pencegahan Korupsi”
Materi ini dibawakan oleh
Bpk. Erry Riyana Hardjapamekas, mantan Wakil Ketua KPK.
Menurut Bpk. Erry dalam
kehidupan kita harus memiliki values, ethics, dan morals
(Shirley C. Eagan (1945)). Etika yang dimaksud adalah lebih
tinggi dari kepatuhan hukum, yaitu berupa kepatutan, karena
sebenarnya banyak hal yang mungkin diperbolehkan secara hukum namun
tidak patut.
Sebuah negara dapat
berkembang dengan baik dengan 3 aspek:
- Good Public Government
- Good Citizen Government
- Good Corporate Government
Sebuah negara menjadi
sebuah negara yang maju atau tidak maju bukan dikarenakan perbedaan
usia negar tersebut maupun intelegensi. Negara India dan Mesir lebih
tua namun tidak lebih maju dari Singapura, Kanada atau Selandia Baru.
Mengenai intelegensi didapati dengan kesempatan sama semua orang
memiliki kemampuan intelegensi yang kurang lebih sama. Perbedaan
terletak pada prinsip kehidupan dasar atau budaya yang dianut oleh
suatu negara. Negra yang tidak maju kekurangan kemauan untuk mematuhi
dan mengajarkan prinsip dasar kehidupan yang berguna bagi
masyarakatnya.
Kekurangan dalam prinsip
kehidupan ini mengakibatkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan.
Dalam permasalahan
korupsi, negara berusaha menindaklanjuti dengan:
- Penindakan secara hukum
- Pencegahan Korupsi
Saat ini KPK masih
memiliki kecenderungan melakukan penidakan secra hukum. Diharapkan
dengan efek jera yang meningkat, fungsi KPK akan beralih menjadi
lebih ke arah pencegahan korupsi.
Solusi dalam mengahadapi
dilema etika terutama dalam pencegahan korupsi:
- Memperbaiki sistem kendali (control system)
- Mengedukasi dan membangun masyarakat
- Memberikan panutan dan kepemimpinan
Tugas yang dapat
dilakukan dalam mengawal pemberanatasan korupsi di negeri ini adalah
dengan memastikan keberlanjutan pemberantasan korupsi di negeri ini.
Materi 4
Diskusi Film 'Selamat
Siang, Risa!”
Dalam sesi kedua
sutradara Ine Febriyanti hadir dalam penutaran salah satu film yang
disponsori oleh KPK yang berjudul “Selamat Siang, Risa!”.
Link untuk dapat menonton
film tersebut adalah sebagai berikut:
Film ini bercerita
mengenai seorang eksekutif muda bernama Risa yang berada di suatu
situasi yang menguji integritasnya ketika ditawarkan uang suap. Film
ini membawa pemirsa kembali ke masa kecil Risa dimana Ayah Risa
diceritakan sebagai seorang pegawai yang sangat berintegritas
meskipun di tengah tekanan himpitan ekonomi. Puncak pencobaan bagi
Ayah Risa adalah ketika keluarga kecil itu tidak memiliki uang sama
sekali dan adik Risa yang masih bayi sakit keras. Datang sebuah
tawaran finansial yang menggiurkan untuk Ayah Risa untuk bertindak di
luar tanggung jawabnya. Namun Ayah Risa tetap berpegang pada
integritasnya dan menolak tawaran suap yang ada. Pencobaan yang
sungguh berat terutama bagi Ibu Risa. Namun ketika ia mendengar sang
Ayah berkata bahwa ia tidak mau mati dengan menyesal, Ibu Risa dapat
mengerti.
Pengalaman ini membuat
Risa dapat meyakini keputusan untuk diambil ketika ia berada pada
situasi yang sama seperti ayahnya dulu. Sebuah keteladanan ternyata
sangat berpengaruh.
Film ini termasuk pendek
dengan durasi 18 menit, namun sangat sangat menyentuh. Film ini
terinspirasi dari pengalaman hidup Ine Febriyanti ketika ia selagi
masih kecil selalu diceritakan oleh ibunya mengenai kejujuran
ayahnya. Film ini telah diputar di beberapa negara di luar negeri.
Peserta LPDP begitu
prihatin mengapa film sebagus ini ternyata belum begitu dikenal di
masyarakat. Kita membutuhkan lebih banyak lagi film-film seperti ini.
Mari kita bantu mempromosikannya.
Materi 5
Diskusi Film 'BATAS”
Materi
ke 3 hari ini dilakukan di tempat yang agak jauh dari wisma, yaitu di
Pacific Place Mal, tepatnya di bioskop Blitz Megaplex. Perjalanan
pergi ke tempat pertunjukan memakan waktu kurang lebih 2 jam.
Film
BATAS menceritakan mengenai kehiupan masyarakat dayak di daerah
perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan. Kehidupan perekonomian
sangat jomplang anatara kedua negara untuk lokasi yang sebenarnya
sangat berdekatan.
Film
ini bercerita mengenai tokoh utama yang membantu pengembangan
pendidikan di daerah tertinggal tersebut, daripada menganut prinsip
menggantungkan hidup dengan menjual hasil tani ke tanah surga
Malaysia. Dalam film ini sang tokoh utama juga mempelajari secara
pribadi 'batas' yang dia miliki sebagai seorang manusia
Film
ini diproduseri oleh Marcella Z, yang juga aktris pemeran film. Total
biaya pembuatan kurang lebih 6 milyar rupiah. Film jenis ini belum
memiliki pemirsa setia, dibandingakn film-film lain yang meskipun
dengan biaya yang lebih sedikit namun ternyata lebih diminati.
Terlepas dari hal itu bersyukur bahwa terdapat orang-orang seperti
Marcella Z. dan Om Pit yang mau berjuang menunujukkan kepada
orang-orang seperti kita yang jauh dari garis depan perbatasan,
sebuah keadaan yang mereka harus tunjukkan.
Salut
bagi Marcella Z dan Om Pit.
Link
untuk cuplikan film dapat dilihatdi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar