Kamis, 27 Juni 2013

Hari II Program Kepemimpinan Calon Penerima Beasiswa LPDP

Dalam hari kedua di program kepemimpinan ini para peserta mempelajari 2 topik yaitu mengenai pemberantasan korupsi dan perbatasan terdepan NKRI. Terdapat 3 materi yang disajikan. Materi 3 & 4 mendukung topik pertama, sedangkan materi 5 mendukung topik kedua.

Materi 3
Masa Depan Pemberantasan Korupsi di Indonesia dan Pelatihan Pencegahan Korupsi”

Materi ini dibawakan oleh Bpk. Erry Riyana Hardjapamekas, mantan Wakil Ketua KPK.

Menurut Bpk. Erry dalam kehidupan kita harus memiliki values, ethics, dan morals (Shirley C. Eagan (1945)). Etika yang dimaksud adalah lebih tinggi dari kepatuhan hukum, yaitu berupa kepatutan, karena sebenarnya banyak hal yang mungkin diperbolehkan secara hukum namun tidak patut.

Sebuah negara dapat berkembang dengan baik dengan 3 aspek:
  1. Good Public Government
  2. Good Citizen Government
  3. Good Corporate Government

Sebuah negara menjadi sebuah negara yang maju atau tidak maju bukan dikarenakan perbedaan usia negar tersebut maupun intelegensi. Negara India dan Mesir lebih tua namun tidak lebih maju dari Singapura, Kanada atau Selandia Baru. Mengenai intelegensi didapati dengan kesempatan sama semua orang memiliki kemampuan intelegensi yang kurang lebih sama. Perbedaan terletak pada prinsip kehidupan dasar atau budaya yang dianut oleh suatu negara. Negra yang tidak maju kekurangan kemauan untuk mematuhi dan mengajarkan prinsip dasar kehidupan yang berguna bagi masyarakatnya.

Kekurangan dalam prinsip kehidupan ini mengakibatkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan.

Dalam permasalahan korupsi, negara berusaha menindaklanjuti dengan:
  1. Penindakan secara hukum
  2. Pencegahan Korupsi

Saat ini KPK masih memiliki kecenderungan melakukan penidakan secra hukum. Diharapkan dengan efek jera yang meningkat, fungsi KPK akan beralih menjadi lebih ke arah pencegahan korupsi.

Solusi dalam mengahadapi dilema etika terutama dalam pencegahan korupsi:
  1. Memperbaiki sistem kendali (control system)
  2. Mengedukasi dan membangun masyarakat
  3. Memberikan panutan dan kepemimpinan

Tugas yang dapat dilakukan dalam mengawal pemberanatasan korupsi di negeri ini adalah dengan memastikan keberlanjutan pemberantasan korupsi di negeri ini.

Materi 4
Diskusi Film 'Selamat Siang, Risa!”

Dalam sesi kedua sutradara Ine Febriyanti hadir dalam penutaran salah satu film yang disponsori oleh KPK yang berjudul “Selamat Siang, Risa!”.
Link untuk dapat menonton film tersebut adalah sebagai berikut:

Film ini bercerita mengenai seorang eksekutif muda bernama Risa yang berada di suatu situasi yang menguji integritasnya ketika ditawarkan uang suap. Film ini membawa pemirsa kembali ke masa kecil Risa dimana Ayah Risa diceritakan sebagai seorang pegawai yang sangat berintegritas meskipun di tengah tekanan himpitan ekonomi. Puncak pencobaan bagi Ayah Risa adalah ketika keluarga kecil itu tidak memiliki uang sama sekali dan adik Risa yang masih bayi sakit keras. Datang sebuah tawaran finansial yang menggiurkan untuk Ayah Risa untuk bertindak di luar tanggung jawabnya. Namun Ayah Risa tetap berpegang pada integritasnya dan menolak tawaran suap yang ada. Pencobaan yang sungguh berat terutama bagi Ibu Risa. Namun ketika ia mendengar sang Ayah berkata bahwa ia tidak mau mati dengan menyesal, Ibu Risa dapat mengerti.

Pengalaman ini membuat Risa dapat meyakini keputusan untuk diambil ketika ia berada pada situasi yang sama seperti ayahnya dulu. Sebuah keteladanan ternyata sangat berpengaruh.

Film ini termasuk pendek dengan durasi 18 menit, namun sangat sangat menyentuh. Film ini terinspirasi dari pengalaman hidup Ine Febriyanti ketika ia selagi masih kecil selalu diceritakan oleh ibunya mengenai kejujuran ayahnya. Film ini telah diputar di beberapa negara di luar negeri.

Peserta LPDP begitu prihatin mengapa film sebagus ini ternyata belum begitu dikenal di masyarakat. Kita membutuhkan lebih banyak lagi film-film seperti ini. Mari kita bantu mempromosikannya.

Materi 5
Diskusi Film 'BATAS”

Materi ke 3 hari ini dilakukan di tempat yang agak jauh dari wisma, yaitu di Pacific Place Mal, tepatnya di bioskop Blitz Megaplex. Perjalanan pergi ke tempat pertunjukan memakan waktu kurang lebih 2 jam.

Film BATAS menceritakan mengenai kehiupan masyarakat dayak di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan. Kehidupan perekonomian sangat jomplang anatara kedua negara untuk lokasi yang sebenarnya sangat berdekatan.

Film ini bercerita mengenai tokoh utama yang membantu pengembangan pendidikan di daerah tertinggal tersebut, daripada menganut prinsip menggantungkan hidup dengan menjual hasil tani ke tanah surga Malaysia. Dalam film ini sang tokoh utama juga mempelajari secara pribadi 'batas' yang dia miliki sebagai seorang manusia

Film ini diproduseri oleh Marcella Z, yang juga aktris pemeran film. Total biaya pembuatan kurang lebih 6 milyar rupiah. Film jenis ini belum memiliki pemirsa setia, dibandingakn film-film lain yang meskipun dengan biaya yang lebih sedikit namun ternyata lebih diminati. Terlepas dari hal itu bersyukur bahwa terdapat orang-orang seperti Marcella Z. dan Om Pit yang mau berjuang menunujukkan kepada orang-orang seperti kita yang jauh dari garis depan perbatasan, sebuah keadaan yang mereka harus tunjukkan.

Salut bagi Marcella Z dan Om Pit.

Link untuk cuplikan film dapat dilihatdi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar