Kamis, 27 Juni 2013

Hari III Program Kepemimpinan Calon Penerima Beasiswa LPDP


Materi 6
Pemberdayaan Wilayah & Pertahanan Negera dalam Perspektif Geopolitik & Geostrategi Indonesia

Materi pertama hari ini berupa Pengantar Nilai-Nilai Kebangsaan Indonesia yang dibawakan oleh Mayjen TNI (PURN) E. IMAM MAKSUDI seorang Tenaga Profesional Lemhannas RI.

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk dan tinggal terpisah-terpisah. Pengalaman bersejarah menunjukkan sebenarnya menurut cara masing-masing daerah-daerah di Indonesia sudah berdaulat secara wilayah, yaitu berupa kerjaan-kerajaan. Untuk menyatukan perbedaan itu maka dibutuhkan suatu konsensus. Sehingga ketika ada permasalahan dapat kembali kepada konsensus.

Nilai kebangsaan adalah sebuah kecintaan yang ada di dalam diri yang dapat menumbuhkan rasa kebangsaan. Dan dengan rasa kebangsaan itu menjadi motivasi untuk mencapai cita-cita.

Konsensus Dasar Nasional

*Perspektif Historis
  1. Bangsa belum menegara: Budaya & Bahasa Melayu, Kesadaran Bhineka Tunggal Ika, Sumpah Pemuda (1928)
  2. Bangsa telah menegara: Pancasila, Konstitusi Negara UUD 145, Bentuk Negara Kesatuan, Semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Ancaman disintegrasi datang dari latar belakang daerah, agama, politik, jika kembali kepada konsensus maka Indonesia dapat tetap dipertahankan.

Jadi konsensus ini yang harus tetap dipelihara.

*Perspektif Sosiologis
Adanya perbedaan karena multikultur dan diperlukan kesetaraan, sehingga perlu saling menghargai. Karena itu diperlukan nilai-nilai yang dapat diterima.

Nilai-Nilai Kebangsaan Indonesia

          Nilai yaitu ketika merasakan sesuatu yang menggugah dan meyakini hal tersebut.
          Ada 2 jenis nilai:
  1. Nilai Tercernakan (Internalize Value) – Pembentukan Karakter
  2. Nilai Dominan – Dimana nilai tercernakan menjadi pengingat/kendali dalam kehidupan sehari-hari
    Moral
    Pemantapan Nilai Kebangsaan yaitu kebaikan sifat & sikap cermin jati diri Bangsa Indonesia. Hal ini bertujuan:
  1. Menyegarkan dan menguatkan kesadaran kebangsaan untuk membangun pertahanan nasional.
  1. Mencintai & mengutamakan kepentingan bangsa & negara sendiri.
Kemerdekaan dan Kedaulatan Bangsa diperjuangkan tidak tanpa pengorbanan, karena itu harus dipertahankan juga dengan pengorbanan.

Menghadapi tantangan perlu kekuatan moral untuk kobarkan semangat kebangkitan nasional

Memantapkan kekuatan moral itu dengan sistematis, konsisten dan terukur → Menghasilkan kebangsaan dan idealisme bangsa → Negara dapat bertahan hidup.

Materi 7
Membangun Kapasitas dan Karakter Pemimpin Bangsa di Masa Mendatang

Pembicara materi kedua di hari ini adalah Bpk. Imam B. Prasodjo, dosen FISIP UI.

Seorang pemimpin adalah seorang yang dipercaya. Karakter dan Kapasitas menjadi syarat mutlak sehingga seseorang dapat dipercaya publik. Kapasitas adalah kemampuan secara teknis melakukan sesuatu. Sedangkan, karakter adalah kemampuan yang dapat membuat suatu tindakan atau keputusan.

Konsep kunci dalam topik pembangunan kapasitas dan karakter pemimpin:
  1. Pemimpin
  2. Capacity Building
  3. Character Building
  4. Bangsa
  5. Masa Mendatang
Pemimpin
Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan menggerakkan orang lain untuk ikut melakukan suatu kegiatan terencana dengan visi untuk melakukan perubahan nyata ke arah kehidupan bersama yang lebih baik, yang dilakukan dengan memberikan motivasi tanpa cara-cara pemaksaan.

Kepemimpinan adalah upaya menggerakkan orang lain untuk ikut serta melakukan kegiatan terencana dengan visi untuk melakukan perubahan nyata.

Anyone can steer the ship, but it takes leader to chart the course (John C Maxwell, 1998).

Key area focus:
  1. Leader --> Vision
  2. Manager --> Execution
  3. Administrators --> Maintenance
Pemimpin dalam hidup berkebangsaan
Pemimpin Bangsa adalah seseorang yang mampu menggerakkan rakyat banyak untuk melakukan kegiatan terencana dengan visi untuk melakukan perubahan nyata ke arah kehidupan bersama yang lebih baik, sebagaimana dicita-citakan dalam konstitusi, dan dalam pelaksanaannya dilakukan secara persuasif-partisipatif bukan secara represif dan non-partisipatif.

Indonesia adalah Multicultural Nation State, sebuah modern nation yang terdiri dari nations (kerajaan-kerajaan) yang terdiri dari berbagai etnis, ras, agama, kelas, yang terdiri dari berbagai adat istiadat. Seorang pemimpin di Indonesia harus mengerti pandangan ini. Pemimpin bangsa harus memiliki empati.

Kapasitas apa yg diperlukan bagi pemimpin bangsa mendatang?
Karakter seperti apa yang diperlukan bagi pemimpin bangsa masa mendatang>
Apa tantangan global yang akan dihadapi?
Apa tantangan nasional yang akan dihadapi?

Capacity building 
Capacity building adalah aktivitas yang bertujuan meningkatkan kemampuan seseorang/kelompok/institusi secara lebih luas meliputi Human Resources Development, Organizational Development, Institutional & Legal Framework Development.

1. Institutional Capacity Building --> Supaya kerumunan besar Indonesia menjadi barisan-barisan yang beraturan, bergabung dengan orang-orang lain.

2. Personal Capacity Building --> Membangun diri tetapi dengan membangun jaringan dengan orang-orang berintegritas lain (Island of Integrity).

Situasi saat ini adalah semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin besar kemungkinan menjadi karyawan, bekerja bagi orang lain. Tantangannya adalah untuk menjadi orang yang memiliki usaha sendiri dan membangun.

Setelah mengembangkan diri, apa yang dapat diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan? Harus memberikan sebuah revolusi, bukan ikan dan bukan kail.

“Social entrepreneurs are not content just to give a fish or teach how to fish. They will not rest until they have revolutionized the fishing industry.” 
― Bill DraytonLeading Social Entrepreneurs Changing the World

Character Building
Karakter yang sangat perlu dikembangkan adalah karakter adil, jujur & bertanggung jawab.

Nation Building
Paham yang perlu dianut:
Civic Nationalism --> Nasionalisme berdasarkan kebangsaan, bukan etnik/religi.
Multiculturalism --> Bangga dengan suku masing-masing namun saling menghargai
Intergroup Understanding --> Membangun pengertian antar kelompok
Mediation & Conflict Transformaton --> Membangun suatu sarana dalam memecahkan permasalahan.

Makna Pluralisme
Kebhinekaan Tunggal Ikaan tidaklah sekedar keragaman semata, namun merupakan keterlibatan energetik terhadap keragaman itu. Tujuannya untuk memahami perbedaan anatar berbagai kelompok yang ada.

Tujuan Pendidikan Nasional – mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. 

Empat Ranah pendidikan UNESCO: learning to know, to be, to do & to live together.

The Indonesian Dream
Pembentukan Pemerintahan Indonesia didasarkan pada cita-cita untuk:
  1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk,
  2. Memajukan kesejahteraan umum,
  3. Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
  4. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Materi 8
Academic Writing: Training Penulisan Jurnal Internasional

Topik mengenai penulisan ilmiah sangat penting karena calon-clon  penerima beasiswa ke depannya akan banyak melakukan penelitian, paling minim adalah untuk kelulusan studi. Pembicara untuk materi ini adalah Bpk. Muhammad Nasikin, Dosen Teknik Kimia UI, yang telah berhasil mematenkan produk Biopower.

Pertanyaan seputar penelitian dan publikasi:

*Apa pentingnya menulis publikasi?

Fungsi publikasi adalah untuk menunjukkan pekerjaan yang sedang dilakukan agar tidak ternyata overlap dengan riset milik orang lain.

*Kenapa harus publikasi ilmiah? Internasional?

Harus ilmiah agar bisa dibuktikan dan memiliki metode, sehingga ketika orang lain melakukan hal yang sama dengan metode yang sama, hasilnya akan sama.
Untuk gelar doktor tulisan harus novelty dan tidak spekulatif.

*Mulai dari mana untuk menulis publikasi?

Bahan merupakan permasalahan yang ada di sekitar kita. Mulai dengan mengasah kemampuan menulis.

*Seperti apa hasil riset yang layak dipublikasi?

Hasil riset yang layak dipublikasi adalah yang memiliki unsur novelty atau mengandung hal yang baru. Juga punya arti menyelesaikan masalah dan punya kontribusi pada ilmu. Bagaimana mau tahu sesuatu baru? Harus menulis state of the art untuk memastikan ide riste belum pernah dilakukan orang lain.

*Bagaimana bentuk tulisan yang layak publikasi?

Tulisan yang bisa diterima dan dapat dimengerti dan benar adalah hal yang baru.

*Jurnal ilmiah yang seperti apa?

Jurnal yang memiliki index, reviewer/editor 3 negara dan disirkulasikan di beberapa negara.

*Bagaimana munculnya ide?

Jangan mencari ide terlalu jauh, cari di sekitar lingkungan kita.

Siklus Ide dan Penelitian

Pemakaian produk --> ditemukan masalah --> dibuat riset dengan teknologi baru --> menjadi produk baru yang dipakai--> ditemukan masalah dan begitu seterusnya.

Alur riset yang menghasilkan Novelty
Masalah (perbaikan teknologi, perbaikan system, dll) → Ide (out of the box) → Rancangan Riset/Proposal Riset ( riset perlu dilakukan karena ada masalah yang belum diselesaikan orang lain, riset dilakukan dengan metode realistis dan sumberdaya memenuhi) → Riset dan Hasil (menyelesaikan masalah dan berkontribusi terhadap ilmu pengethuan) → Publikasi (Jurnal/Paten)

Yang penting dari rancangan tulisan adalah :
  1. Apakah perlu?
  2. Apakah bisa?

Susunan Publikasi Secara Umum:
  1. Judul → maksimum 20 kata & menggamarkan seluruh pekerjaan yang berisi: masalah yang diselesaikan, metode penyelesaian dan gambaran hasil riset.
  2. Ringkasan/Abstrak → Biasanya 100-300 kata. Berisi 4 pokok pikiran: masalah yang harus diselesaikan dari masalah secara umum sampai masalah khusus, state of the art yang berisi riset terdahulu sampai saat ini, metode riset yang dipakai, hasil riset.
  3. Pendahuluan/Latar Belakang → Merupakan perluasan abstrak. Hal yang sulit di bagian ini: Manggambarkan masalah yang diselesaikan, Menjamin cara penyelesaian secara ilmiah, Menjamin kebaruan hasil riset.
  4. Metode Riset → Bahan, Lat Prosedur, Metode Analisis, Metode Perhitungan.
  5. Hasil & Pembahasan → Analisis untuk penjelasan fenomena yang terjadi. Hasil dibandingkan dengan data dan fenomena pada riset sebelumnya
  6. Kesimpulan → Menyimpulkan hasil riset yang sesuai tujuan dan menjawab hipotesis
  7. Daftar Pustaka

Latihan 1: Cermati sebuah paper dan tulis 4 pokok pikiran dari abstrak dan pendahuluan. Coba memasukkan ide baru untuk ide paper tersebut.
Latihan 2: Cermati kondisi sekitar anda , temukan masalah yang perlu diselesaikan.

Case Study: Bio Power



Tidak ada komentar:

Posting Komentar